"Ada saatnya kamu bakalan ngerasa muak sama banyak hal, bahkan termasuk zona nyaman kamu sendiri, teman-teman kamu, darimana kamu berasal, dan lainnya. Dan ga apa-apa, kok, ngerasa kaya gitu,". Beberapa minggu kebelakang ini, aku sedang sering-seringnya mengobrol dengan satu sepupu. Kita memang dekat sejak bayi, pernah satu tempat tinggal lalu keluarganya memutuskan untuk pindah ke rumah sendiri saat aku menginjak jenjang SD akhir menuju SMP dan dia SMA. Sekarang aku baru saja lulus SMA dan dia mahasiswa tingkat akhir di fakultas dan jurusan impianku. Kita jadi sering mengobrol dan semakin dekat karena ada satu dan lain hal yang saling berhubungan lalu end up with mengobrol lewat telfon larut malam untuk sekedar curhat. Kata-kata di atas muncul ketika aku bicara padanya bahwa entah kenapa, aku sedang sendiri dan memilih untuk sendiri. Sendiri dalam arti tidak sedang dekat atau berada dilingkaran pertemanan yang intens, berkomunikasi dengan orang banyak.
"Tuhan berbicara lewat banyak hal, banyak mulut, dan banyak peristiwa". (Keping 4 – Puteri)