Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Damai

Kepergian Jonghyun meninggalkan luka untuk banyak sekali orang dan meninggalkan kehancuran bagi keluarga dan para anggota SHINee. Beberapa hari setelah Jonghyun meninggal, aku selalu mengikuti perkembangan berita tentang Jonghyun dan teman-teman satu grupnya. Bagaimana Jonghyun sering berbicara tentang depresi yang dialaminya di beberapa wawancara dan khususnya di surat terakhir yang ia berikan pada sahabatnya. Bagaimana kedekatannya dengan anggota lain di berbagai variety shows dan di atas panggung. Bagaimana sifatnya yang sangat lugu dan menyenangkan di depan layar kaca, yang seringkali membuat siapapun tertawa. Bagaimana ia selalu menyanyi dengan sepenuh hati dan membuat siapapun merinding. Di balik segala keajaiban yang ia ciptakan, ternyata ia bergelut dengan monster kelam yang merenggut jiwanya perlahan. Mungkin banyak orang yang berkata, “Kenapa ia sampai harus mengakhiri hidupnya? ia depresi karena ia tak mau berdamai dengan dirinya sendiri kan?” “Betapa bodoh keputusan

Kompilasi Puisi #1 : Classic Night Ride SR

Cahaya rembulan sedang tak berkunjung, rintik air berjenjang menyalut mega malam, larut ku lipat dengan melanglang bersama kawan-kawan terbaik, menjadi raja jalanan semalam, dengan gelak tawa dan suara knalpot berbahana menggaung di jalanan Kota Kembang ———————— Kami mempercepat ruang dan waktu dengan berkendara,  Kami menghentikan ruang dan waktu dengan kendaraan ———————— Lampu merah menyuar samar, ku tatap mega dengan rintik malu mencium tanah membasahi aspal, ku hentikan laju vespaku, “Mungkin cahaya rembulan tak bisa menembus tebal awan hitam suram itu, atau mungkin bosan padaku karena terus mendamba?" Namun, untuk apa ku risau? Lampu hijau berkelip, aku pun kembali melaju, berkendara bersama kawan-kawan, meringkas asa, memangkas resah. ———————— Kami bahagia, dengan cara kami, menyadur urban dengan memutar waktu, menghaki jalanan dengan kecepatan, mengarungi latisan bersama karib, kami bahagia, dengan cara

Aku tidak akan menulis dengan kiasan, retorika, atau panjang lebar. Aku akan berbicara tentang kau, dengan caraku. Kamu tak seburuk itu, kau tak perlu khawatir. Satu-satunya hal yang perlu kau khawatirkan adalah kesempatan seringkali tak muncul dua kali. Semoga aku panjang umur, lahir dan hati.
persetan dengan senja persetan dengan hujan perasaan datang tak mengenal waktu memori terulang tak mengenal musim kebencian juga datang tak mengenal suasana