Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Aku Ingin Berhenti.

In so many ways I'm somebody else I'm trying so hard To be myself. I just need to hear Somebody say That this will all make Sense one day. - Tame Impala , Music To Walk Home By (Yes, aku menemukan cermin lagi!!) Saat aku sedang terjebak di ruang hampa (atau sederhananya ngelamun), aku selalu otomatis memikirkan posisiku. Posisiku dihidup ini, posisiku di mata orang-orang yang aku sayangi, posisiku saat ini sebagai manusia, posisiku di alam semesta ini, lalu posisiku di dalam diriku sendiri. Percaya atau tidak, aku selalu terjebak di dalam pertanyaan itu selama bertahun-tahun. Perbedaannya hanya pada sudut pandangku terhadap segala hal yang semakin bercabang, seiring umurku yang bertambah juga. Dan sebenarnya, aku lelah dengan otakku yang selalu otomatis membuka celah pemikiran itu. Seolah-olah aku memang manusia yang dirancang untuk berpikir tentang batin. Sangat lelah. Frustasi. Uwow. Sampai ingin berteriak sekencang mungkin, hingga menembus langit kalau

Dalam Doaku (Sapardi Joko Damono, 1989)

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia,

Aku dan Aksara

Semakin besar umurku, semakin aku menyadari bahwa karya sastra adalah segalanya. Sebelum ini, sebenarnya ada beberapa tulisan yang sudah aku tulis di sini. Dan sebagian besar tentang kehidupan romansa atau masalah perasaan atau apapun itu, silahkan menilaiku sentimen. Tapi hidup ini tidak pernah terlepas dari masalah perasaan, kan? Kawanku, Nadyra, selalu berkata, "Bukan masalah baper , tapi masalah manusia selalu punya perasaan". Dan aku selalu benci kata baper . Menghilangkan substansi manusia sebagai daging berisi jiwa. Kembali ke dulu aku punya banyak tulisan sebelum ini. Alasan aku menghapus semuanya adalah ketidaksiapanku untuk dunia melihat betapa sebenarnya aku tidak nampak seperti aku dari luar, atau mungkin ketidaksiapanku melihat masa lalu diriku sebelum tau lebih banyak. Dulu, aku sangat konyol. Menghapus tulisan sama dengan membuang intan permata, itu berlaku untuk semua orang yang menghargai sastra. Tapi aku membuang semua itu untuk mencari intan permata yang