Walau terkadang aku menyangkal apa yang ibuku lakukan atau katakan karena aku pikir ia terkadang terlalu banyak berbicara, tapi aku akui aku selalu ingin bisa seperti ibuku yang bisa menyampaikan apa yang ia rasakan.
Aku iri pada keberaniannya.
Ia selalu berani menyampaikan pendapatnya tanpa ragu dan takut akan celaan atau penolakan orang lain, ia selalu berani mempertahankan prinsipnya demi menjadi diri sendiri. Kepercayaan diri seperti itu seperti bumi dan galaksi lain dibandingkan dengan kepercayaanku pada diriku sendiri.
Terkadang aku kesal karena kejujuran ibuku yang selalu langsung menghujam perasaan, atau luapan emosi ibuku yang membuatku dan sekitarnya kewalahan. Tapi di satu sisi aku begitu bangga dengannya, karena ia selalu tau apapun yang ia lakukan, ia selalu mempunyai 1 prinsip tetap ;
"Mama tak pernah mau memendam perasaan. Semakin sering kita sungkan lalu berakhir dengan selalu memendam perasaan, semakin banyak masalah yang kita buat,"
Aku mengerti maksudnya, tak semua yang kita rasakan harus selalu dipendam karena mungkin orang lain hanya butuh penjelasan, dan semuanya tak akan selesai hanya karena kita sungkan.
Kejujuran kadang menciptakan kekecewaan, perseteruan, atau lebih buruknya lagi perpisahan. Tapi semuanya akan lebih jelas dan kita tak perlu menerka hal-hal yang aneh.
Aku ingin bisa selepas ibuku, sejujur ibuku, seterbuka ibuku, sepercaya diri ibuku.
Aku hanya ingin semua orang yang aku cintai tau maksudku melalukan semua ini, dan kemudian kejujuranku melahirkan kejujuran lain tentang apa yang mereka pikirkan.
Aku dan ibuku bagai bumi dan galaksi lain.
Kenapa sulit, ya?
Comments
Post a Comment